Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia memprediksi tekanan inflasi Provinsi Bengkulu akan melambat walaupun pada triwulan II/2016 memasuki Ramadhan 1437 Hijriah.
Deputi Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu Christin Sidabutar di Bengkulu, Rabu, mengatakan biasanya pada Ramadhan tekanan inflasi akan semakin tinggi, namun karena kondisi pasar di Bengkulu cukup baik, tidak akan terjadi kenaikan inflasi yang signifikan.
"Tidak ada kenaikan `administered price` atau bahan yang harganya ditentukan pemerintah, selain itu, juga pada triwulan II termasuk Ramadhan, kondisi pasokan bahan pangan dan hortikultura di pasaran cukup baik," kata dia.
Pada triwulan I/2016, tekanan inflasi dicatat sebesai 5,93 persen (yoy), sementara pada triwulan II, BI memprediksi angka inflasi akan berada pada kisaran 4,6-5,1 persen (yoy) atau melambat sekitar 0,8-1,3 persen (yoy).
"Jamaknya, jika pada puasa, konsumsi akan semakin tinggi, hal ini akan menekan harga di pasaran dan memacu inflasi semakin tinggi, namun pasokan yang cukup kali ini, membuat perlambatan inflasi," kata dia.
Selain itu, perlambatan juga didorong oleh penurunan harga bahan bakar minyak pada Mei 2016, dan tarif energi. Dampak penurunan BBM, cukup terasa karena tarif jasa angkutan kota juga ikut turun sekitar Rp1.000.
Bank Indonesia juga memprediksi ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan II 2016 akan tumbuh sekitar 5,4 persen (yoy).
Christin mengatakan selama dua triwulan terakhir, perekonomian Bengkulu menunjukkan pertumbuhan positif. Pada triwulan IV 2015 tumbuh sebesar 4,86 persen (yoy), dan triwulan I 2016 naik menjadi 4,99 persen (yoy).
"Pertumbuhan pada triwulan II 2016 masih akan didorong oleh optimisme konsumsi rumah tangga sama seperti pada triwulan I," kata dia.
Pada awal 2016 terjadi kenaikan upah minimum provinsi, hal tersebut mendorong konsumsi rumah tangga semakin besar dibandingkan dengan 2015. Selain itu komoditas utama perkebunan Bengkulu juga mulai membaik, harga sawit terus memperlihatkan tren positif. ***3***
Inflasi Bengkulu melambat memasuki Ramadhan
Kamis, 26 Mei 2016 14:09 WIB 1083