Mukomuko (Antara) - Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengusulkan anggaran sosialisasi tentang penyakit human immunodeficiency virus dan acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) serta pencegahan penularannya melalui APBD Perubahan.
"Kegiatan di dinas saat ini tentang pembinaan orang terlantar dan gangguan jiwa. Untuk HIV/AIDS diusulkan pada APBD perubahan," kata Kasi Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Mukomuko Sudirman, di Mukomuko, Senin.
Menurutnya, sosialisasi ini merupakan cara efektif agar warga mengetahui penyebab penyakit, ciri orang yang terjangkit HIV/AIDS, hingga teknis pengobatannya.
Selain itu, lanjutnya, sosialisasi mengenai bahaya menggunakan Narkoba termasuk pemakaian jarum suntik secara bergantian karena dapat menyebabkan HIV/AIDS.
Ia menerangkan, sosialisasi mengenai ini tidak hanya tentang HIV/AIDS tetapi juga Narkoba karena faktor penyebab penularan penyakit ini, seperti perilaku "ngelem" di Kecamatan Ipuh dan Pondok Suguh. Sehingga banyak anak SMP ditangkap. Itu fakta semua tetapi dana itu mengarah ke sana.
Karena, katanya, berdasarkan hasil penelitian secara nasional sebesar 60 persen penyangdang HIV/AIDS merupakan pengguna baru 40 persen waktu hamil orang tua kena anaknya. Penyebab lain penyandang seks bebas.
Instansi itu, katanya, pernah mengusulkan anggaran untuk kegiatan penyuluhan tentang Narkoba termasuk masalah HIV/AIDS namun belum disetujui.
Ia berharap, pemerintah setempat memprioritaskan masalah ini dengan memasukkan program ini di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dalam bentuk kegiatan penyuluhan.
Untuk pencegahan penyebaran penyakit ini, katanya, pemerintah harus lakukan jemput bola. Untuk di perlu disahkan dana dalam APBD perubahan untuk kegiatan ini.
"Kegiatan tahun 2015 diusulkan di 2014 namun tidak tidak disetujui," ujarnya.***4***